MAKALAH
RODA DAN BAN
Disusun
Oleh :
DONI HARDIANSYAH
KELAS XII TKR 2
SMK MUHAMMADIYAH 2 GENTENG
GENTENG – BANYUWANGI
2016
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kami
panjatkan kepada Allah SWT, karena berkat rahmat dan karunianya kami dapat
menyelesaikan makalah “Roda dan Ban” ini guna memenuhi salah satu
tugas.
Tak lupa saya ucapkan
terima kasih kepada guru mata pelajaran yang telah membimbing dalam penyusunan
makalah ini, juga kepada rekan-rekan yang telah memberi dukungan untuk penyusunan
makalah ini.
Besar harapan saya
mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat bagi rekan-rekan, khususnya bagi
penulis. Apabila dalam penyusunan makalah ini terdapat kalimat atau bahasa yang
kurang berkenan saya mohon maaf yang sebesar-besarnya. Untuk itu kami
mengharapkan ritik dan saran yang membangun dari guna mencapai penyempuraan
laporan penyusun kedepan.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR
DAFTAR
ISI
BAB
I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah
B. Tujuan
Penulisan
BAB
II PEMBAHASAN
A. Pengetian Roda
B. Ban
C. Ban
Radial
D. Tipe
Ban menurut ada tidaknya ban dalam
E. Cara
Membaca Ukuran Ban Motor
BAB
III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR
PUSTAKA
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Ban merupakan
sau-satunya komponen mobil yang berhubungan langsung dengan permukaan jalan.
Ban berbeda dengan roda, roda adalah komponen yang terdiri dari pelek, ban dan
komponen pendukung lain. Oleh karena itu ban tidak dapat berdiri sendiri tapi
harus dipasang pada pelek.
Ban mempunyai
konstruksi yang kompleks, tidak seperti yang kita lihat pada bagian luarnya.
Adapun komponen ban diantaranya adalah carcass atau cassing, tread, sidewall,
breaker, belt, bead
B. Tujuan
Penulisan
Tujuan
dari pembuatan makalah ini supaya kami :
1.
Dapat mengetahui Roda
2.
Dapat mengetahui tentang Ban
BAB
II
PEMBAHASAN
F.
Pengetian Roda
Roda adalah obyek berbentuk lingkaran, yang bersama dengan sumbu, dapat
menghasilkan suatu gerakan dengan gesekan kecil
dengan cara bergulir. Contoh umum
ditemukan dalam penerapan dalam transportasi. Istilah roda juga sering digunakan untuk obyek-obyek berbentuk
lingkaran lainnya yang berputar.
G. Ban
Carcass untuk ban bias (bias-ply
tire) disusun dari lapisan-lapisan benang yang membentuk sudut
300-400 terhadap garis tengah ban. Akan tetapi pada saat menerima beban
vertikal,lapisan benang cenderung mengeliat. Ban bias menghasilkan jalannya
kendaraan lebih lembut,tetapi kemampuan membelok dan ketahanan ausnya kurang
bila dibandingkan dengan ban radial.
Komponen-komponen
Ban Bias dan Fungsinya :
1. Bead
adalah bagian yang bersinggungan dengan pelekdan berfungsi untuk menahan kedua
ujung dari cord yang
terdapat didalam carcass,menjamin pemasangan yang
kuat dari ban ke pelek.
2. Sidewall
adalah lapisan benang yang berfungsi untuk melindungi carcass pada bagian
samping ban dan tempat
tercantumnya informasi penting dari ban.
3. Inner
tube adalah bagian yang berfungsi untuk menahan berat kendaraan dan berisi
angin yang terdapat dalam ban
luar(ban dalam)
4. Breaker
adalah bagian yang terbuat dari benang yang berfungsi sebagai peredam
goncangan/tumbukan & berfungsi
sebagai penguat tread.
5. Shoulder
berfungsi sebagai penghubung antara tread dan sidewall.
6. Tread
adalah bagian yang bersentuhan dengan jalan dan berfungsi melindungi carcass
dari keausan dan kerusakan lain.
H.
Ban Radial
Carcass ban radial terdiri dari lapisan benang yang
tegak lurus dengan garis tengah ban. Konstruksi seperti ini sangat fleksibel
pada arah radial,tetapi kurang tahan terhadap beban memanjang ke sekeliling
roda. Oleh sebab itu ban radial dilengkapi dengan belt (biasa disebut rigid
breaker) terbuat dari benang tekstil kuat atau kawat yang dibalut karet.
Susunan seperti ini membuat tread lebih rigid. Ban radial yang rigid
menghasilkan kemampuan membelok dan kemampuan kecepatan tinggi yang baik serta
tahanan gelindingnya rendah. Pada ban ini biasanya juga memiliki daya tahan aus
yang tinggi,tetapi bila digunakkan pada jalan yang tidak rata (jalan bertonjolan)
dengan kecepatan rendah kenikmatan pengendara menjadi berkurang.
Komponen-komponen
ban Radial dan Fungsinya :
a. Tread
adalah bagian yang bersentuhan dengan jalan dan berfungsi melindungi carcass
dari keausan dan kerusakan lain.
c. Inner
liner adalah pengganti ban dalam dan terbuat dari campuran karet yang kedap
udara.
d. Belt
berfungsi sebagai penahan carcass untuk mendapatkan bentuk telapak ban agar
dapat menelapak dijalan dengan
sempurna dan memperkokoh carcass agar selalu dapat
mempertahankan bentuk bulat dari konstruksi ban.
e. Reinforcing
rubber adalah karet penguat
f. Rim
lines adalah suatu garis yang harus terkena oleh bagian ujung oleh ban dan
menunjukkan tepat pemasangan ban
tersebut.
g. bead
wires adalah bagian ban yang berhubungan dengan pelek yang berfungsi sebagai
pengunci agar carcass dapat
duduk melekat pada pelk.
h. Chafer
adalah karet lentur.
I.
Tipe Ban menurut ada tidaknya ban
dalam
a. Ban
Biasa Dengan Ban Dalam
Ban biasa didalamnya terdapat ban dalam untuk menampung
udara yng dipompakan kedalam ban. Katup pentil menjadi satu dengan ban
dalam,dan akan segera kempes bila tertusuk benda tajam.
Bagian
bagian:
1. Whell
rim
2. Air
valve
3. Inner
tube
b. Ban
Tubeless
Ban tubeless tidak mengguakkan ban dalam. Tekanan udara
hanya ditahan oleh lapisan dalam ban,yaitu lapisan karet yang kedap udara.
pentil langsung dipasang pada pelk.
Kelebihan:
1. Bila
terjadi kebocoran udara tidak langsung keluar
2. Bila
bocor tidak usah melepas roda.
Bagian-bagiannya:
1. Wheel
rim
2. Air
vallve
3. Inner
liner
J.
Cara Membaca Ukuran Ban Motor
Pada Ban sepeda motor terdapat sebuah kode
yang berupa (Simbol) angka atau huruf misalnya130/90-16
67H atau 4.60-H-18 4PR. dari Kode ban tersebut Informasi apa yang
bisa kita dapatkan ? Dibawah ini kita akan membahas sebagian diantaranya. Ada 2
macam Kode Ban yang biasa digunakan:
Kode
Ban Imperial dan Kode Ban Metric.
Contoh
: Kode Ban Imperial
4.60-H-18 4PR
4.60-H-18 4PR
1.
4.60 menyatakan kode lebar ban
"dalam satuan inchi"
2.
H menunjukkan ambang batas
kecepatan pemakaian
3.
18 menunjukkan kode untuk
diameter velg/rim "dalam satuan ( " ) inchi"
4.
4PR menunjukkan kode
untuk kekuatan ban yang berdasarkan pada kekuatan serat kain ban
atau ply rating, 4PR juga berarti penggunaan lapisan kain yang terbuat
dari bahan nilon di dalam sebuah carcass berindikasi kekuatannya
setara dengan 4 lapisan kain ban.
Untuk Kode Ban Imperial, Aspect
Ratio atau perbandingan tinggi ban terhadap lebar ban didasarkan pada nilai 100
% (tinggi ban sama dengan lebar ban).
Contoh : Kode Ban Metric
120/70-17 67H
Contoh : Kode Ban Metric
120/70-17 67H
·
120 menunjukkan kode
untuk lebar ban "dalam satuan milimeter"
·
70 menunjukkan
kode perbandingan tinggi ban terhadap lebar ban. 70 berarti
juga perbandingan tinggi ban 90% dari lebarnya sesungguhnya. Apabila lebar
ban 120 mm, maka tinggi ban tersebut adalah 70 % x 120 mm atau
= 85.2 mm. Aspect ratio kecil pada sebuah ban akan meningkatkan kemampuan
stabilitas serta handling kendaraan.
·
17 menunjukkan
kode Diameter Velg/rim dalam satuan ( " ) inchi.
·
67 menunjukkan kode
untuk beban maximum yang diperbolehkan dari ( load index / LI ). LI
67 berarti : beban maksimum yang dapat ditanggung oleh sebuah ban sebesar 307
kg.
·
H menunjukkan batas
kecepatan pemakaian (sama seperti pada contoh diatas)
Kode
kecepatan ban
·
Q adalah kode untuk
kecepatan maksimal = 160 km/jam.
·
S adalah kode untuk
kecepatan maksimal = 180 km/jam.
·
T adalah kode untuk
kecepatan maksimal = 190 km/jam.
·
U adalah kode untuk
kecepatan maksimal = 200 km.jam.
·
H adalah kode untuk
kecepatan maksimal = 210 km/jam.
·
V adalah kode untuk
kecepatan maksimal = 240 km/jam.
·
W adalah kode untuk
kecepatan maksimal = 270 km/jam.
·
Y adalah kode untuk
kecepatan maksimal = 300 km/jam.
·
Z adalah kode untuk
kecepatan di atas = 240 km/jam.
Indeks
Beban :
Biar lebih mudah, langsung
dipraktikkan pada ban IRC NR 69. Ban yang dipakai sebagai part original
equipment manufacturing (OEM) oleh pabrikan motor Yamaha ini, salah satu ukuran
bannya 80/90-17. Cara baca kode ban motor seperti ini mirip dengan cara baca
ban mobil. Angka pertama, “80” adalah section width (ukuran antara sisi
ban, diukur dari bagian sisi ban) atau biasa diartikan sebagai lebar tapak ban
dalam satuan milimeter. Sedang angka di belakangnya, “90” adalah aspec
rationya. Aspec ratio adalah persentase section width dibandingkan dengan
section height (tinggi dari tapak ban ke bibir ban, diukur dari sebelah sisi
ban). Bila disebutkan angka aspec ratio 90, artinya tinggi ban adalah 90% dari
80 mm = 72mm.
Sedang angka terakhir, “17” menunjukan
diameter dalam ban, atau diameter pelek. “Ciri ban dengan kode metric
adalah memiliki pinggul ban yang lebih lebar. Ini sangat berguna saat menikung
pada kecepatan tinggi. Contohnya ban balap IRC Razzo juga menggunakan kode
ukuran metric,” jelas Adang Apandi, Manager-Product Technical, PT Gajah Tunggal
Tbk, produsen ban GT Radial dan IRC. Yang berikutnya adalah kode ukuran
ban imperial. Contohnya ban IRC NR6. Ban dengan ukuran 2.50-17 ini dipakai
sebagai part original equipment manufacturing (OEM) oleh pabrikan motor Honda.
Ban dengan kode seperti ini justru
paling mudah dibaca. Angka pertama, “2.50” adalah kode section width (ukuran
antara sisi ban, diukur dari bagian dalam ban) atau biasa diartikan sebagai
lebar tapak ban dalam satuan inci. Artinya 2.50 sama dengan 2,5 inci atau 63,5
mm. Lalu bagaimana dengan tinggi ban atau aspec rationnya? Pada ban jenis
ini didasarkan pada nilai 100 % dari section width. Jadi bisa diartikan tinggi
ban dan lebar ban sama. Sedang angka terakhir adalah menunjukan diameter dalam
ban, atau diameter pelek. sumber: dari sumber
·
62 adalah kode untuk
beban maksimal 265 Kg.
·
63 adalah kode untuk
beban maksimal 272 Kg.
·
64 adalah kode untuk
beban maksimal 265 Kg.
·
66 adalah kode untuk
beban maksimal 300 Kg.
·
68 adalah kode untuk
beban maksimal 315 Kg.
·
70 adalah kode untuk
beban maksimal 335 Kg.
·
73 adalah kode untuk
beban maksimal 365 Kg.
·
75 adalah kode untuk beban
maksimal 387 Kg.
·
80 - 89 adalah kode
untuk beban maksimal 450 - 580 Kg.
·
90 - 100 adalah kode
untuk beban maksimal 600 - 800 Kg.
Cara
Membaca Kode Pada Ban Mobil
Kode produksi dicetak bi bagian
ban (sisi ban) lihat pada gambar, dengan penandaan unik seperti peneng. Setiap
pabrik ban (Seperti PT gajah Tunggal) memiliki jumlah kode digit tersendiri
untuk menandai ban hasil produksinya, ada yang 5 digit, ada pula
yang 7 digit. Akan tetapi kode 4 Digitdari belakang adalah sebuah
standard international yang menunjukkan dari Produksi pada Minggu(Week)
dan Tahun (YEAR) ban tersebut diproduksi.
Untuk mengetahui kode dari ban tersebut kita
bisa membacanya. Misalnya, X2001. Kode Angka tersebut menginformasikan
periode produksi ban. Dua kode angka pertama menunjukan minggu, dua kode angka
terakhir itu berarti tahun pembuatan. Jadi apabila dibaca, kode tersebut
berarti, Ban dibuat pada minggu ke-20 di tahun 2001. Kode angka pada Ban ini
penting, Sebab semakin lama ban yang sudah diproduksi tersimpan, semakin rentan
pula terhadap kerusakan yang di akibatkan kekerasan pada kompon ban.
Kompon Ban yang kerasa sangat
berpengaruh terhadap kemampuan daya cengkram ban pada alur jalan ketika direm.
Kompon yang keras atau telah berusia lama bisa mengakibatkan ban tidak
mencengkram dengan sempurna dan ini berarti akan berakibat fatal pada pengemudi
dan kendaraan. Untuk pengecekan secara manual yang bisa kita lakukan untuk
memeriksa kekerasan kompon bisa menggunakan cara menekan kompon ban dengan
ujung kuku, apabila masih ada cekungan pada kompon berarti ban masih bisa
dibilang layak untuk digunakan.
Tips untuk Anda :Sebelum kita membeli atau
mengganti sebuah ban baru , sebaiknya kita harus mengetahui ukuran dan jenis
ban apa yang sebaiknya dipakai, Misal ban terbaik di indonesia GT Radial.
Tujuannya agar kita tidak salah dalam memilih dan membeli Ban Terbaik. Ada tiga
unsur yang harus kita diketahui sebelum membeli ban terbaik :1. Ukuran
BanApabila Bila kita perhatikan, pada sisi luar ban tertulis
kode 175/70R13 82H. itu maksudnya adalah :
·
"175" menunjukkan
kode lebar telapak ban menggunakan satuan milimeter, jadi bukan diameter ban.
Semakin besar kode angkanya, maka kian lebar telapaknya.
·
"70" menandakan
kode tinggi ban dalam satuan % persen dari telapak ban. Mudahnya,
tinggi yang dimaksud bisa Anda cermati mulai dari bibir pelek sampai telapak
ban menempel ke permukaan aspal. Jadi, semakin kecil angkanya , semisal 50,
maka jarak telapak ban dengan bibir pelek kian dekat.
·
"R" menunjukkan
kode konstruksi Ban Radial.
·
"13" merupakan
kode diameter dari pelek yang sesuai. Berarti, pelek yang dipakai berukuran 13
inci.
·
"82" mewakili kode
beban maksimum yang bisa ditopang setiap ban. Angka tersebut memiliki load
index sebesar 475 kg. Semakin besar, beban maksimumnya bertambah pula. Begitu
sebaliknya.
·
"H" melambangkan
kode batas kecepatan maksimum yang dicapai ban ini. Kode H ini ban boleh
menembus kecepatan maksimum sampai 210 km/jam.
2. Usia
ban3. Treadwear Indicator
Treadwear Indicator Adalah Tanda atau
ciri fisik yang terletak tepat diantara kedua sisi bunga ban. Diperkuat dengan
garis tebal yang melintang di antara kedua belah sisi ban yang mengindikasikan
kondisi penggunaan ban. Apabila ketebalan ban menyentuh garis itu, maka
menandakan Ban harus sudah diganti. Bahayanya apabila ban tidak diganti pada
saat hujan akan menyebabkan gejala aquaplaning ( ban mengambang), tentu ini
akan sangat berbahaya untuk keselamatan anda atau pengemudi. sumber: :
1.
Ban mobil penumpangUkuran195/60 R 14 85 H
·
195 : Lebar penampang ban
(mm)
·
60 : Aspek rasio
·
R : Kontruksi ban radial
·
14 : Diameter pelek (inch)
·
85 : Load indek
·
H : Simbol batas kecepatan.
Ukuran7.75
- 14 4PR
·
7.75 : Lebar penampang ban
(inch)
·
14 : Diameter pelek (inch)
·
4PR : Ply rating
Ukuran205SR14
·
205 : Lebar penampang (mm)
·
S : Batas kecepatan
·
R : Kontruksi radial
·
14 : Diameter pelek (inch)
UkuranG70
- 15 B
·
G : Batas ban
·
70 : Aspek rasio (seri)
·
15 : Diameter pelek (inch)
·
B : Load range
2.
Ban Truck and Bus, off the road dan IndustriUkuran10.00 - 20 14PR
·
10.00 : Lebar penampang
(inch)
·
20 : Diameter pelek (inch)
·
14PR : Ply rating
3.
Ban Balap atau Racing Tire (RA)Ukuran5.00/9.00 - 13
·
5.00 : Tinggi penampang
(inch)
·
9.00 : Lebar penampang
(inch)
·
13 : Diameter pelek (inch)
4.
Ban Pejal atau Solid Tire (ST).Ukuran10 x 6 x 61/4
·
10 : Diameter luar (inch)
·
6 : Lebar Dasar
·
61/4 : Diameter dalam
(inch)
5.
Ban Agrikultur (AGP)Ukuran19 x 8.00 - 10
·
19 : Diameter keseluruhan
(inch)
·
8.00 : Lebar penampang
(inch)
·
10 : Diameter pelek.
Cara membaca aspek ratioAspek ratio adalah
perbandingan antara tinggi ban dengan lebar telapak ban dalam persen, sehingga
jika dibuat rumusnya seperti ini.
·
Ratio = Tinggi
penampang/lebar penampang X 100
·
contoh 1 mencari aspek ratio
: diketahui lebar telapak = 200mm, lalu tinggi penampang = 100 maka, aspek
rationya adalah 100/200X100 = 50
·
contoh 2, mencari
tinggi penampang : diketahui salah satu size ban 195/55 R16. maka, tingginya
didapat 195X55/100 = 107, maka tinggi bannya 107 mm dan lebar bannya 195mm.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Roda adalah obyek
berbentuk lingkaran, yang bersama dengan sumbu, dapat menghasilkan
suatu gerakan dengan gesekan kecil dengan cara bergulir. Contoh
umum ditemukan dalam penerapan dalam transportasi.
Ban adalah peranti yang
menutupi velg suatu . Ban adalah bagian penting
darikendaraan darat, dan digunakan untuk mengurangi getaran yang
disebabkan ketidakteraturan permukaan jalan, melindungi roda
dari aus dan kerusakan,
serta memberikan kestabilan antara
kendaraan dan tanah untuk meningkatkan percepatan dan mempermudah
pergerakan. Sebagian besar ban yang ada sekarang, terutama yang digunakan
untukkendaraan bermotor, diproduksi dari karet sintetik, walaupun dapat
juga digunakan dari bahan lain seperti bajaSebuah ban (dalam Bahasa
Inggris Amerika dan Kanada Inggris) atau ban (di British bahasa Inggris,
Selandia Baru Inggris, Australia Inggris dan lain-lain) adalah meliputi berbentuk
cincin yang cocok di sekitar pinggiran roda untuk melindunginya dan
memungkinkan performa kendaraan lebih baik dengan menyediakan fleksibel
bantalan yang menyerap shock sambil menjaga gulir dalam kontak dengan tanah.
Kata ITU Sendiri mungkin berasal Dari kata "dasi," Yang merujuk ke
Name of cincin baja Luar Roda gerobak kayu Yang mengikat kayu segmen
Bersama-sama (modem.jpg Etimologi Bawah). Kata itu sendiri mungkin berasal dari
kata "dasi," yang merujuk ke bagian cincin baja luar roda gerobak
kayu yang mengikat segmen kayu bersama-sama
B. Saran
Saran
yang dapat penulis sampaikan pelajarilah lebih dalam tentang Sistem Roda dan
Ban karena dengan mempelajari lebih dalam lagi maka kita akan mudah memahami
tentang Roda dan Ban.