MAKALAH
SENI
BUDAYA
SENI
RUPA MODERN
Oleh :
SEPTIA
VITA SARI
No. Absen
29
SMAN 1 CLURING
BENCULUK – CLURING – BANYUWANGI
TAHUN PELAJARAN
2016-2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan Karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah
ini. Tujuan penulisan makalah
ini adalah untuk memenuhi tugas Seni Budaya serta rasa keingintahuan kami terhadap kebudayaan Indonesia khususnya seni rupa.
Makalah ini berisi beberapa informasi tentang sejarah musik
di indonesia. Manusia hidup di dunia ini tidak akan terpisahkan dengan yang
namanya seni. Sehingga seni akan terus ada sepanjang manusia di dunia ini ada.
Menurut Ki Hajar Dewantara : seni adalah indah, menurutnya
seni adalah segala perbuatan manusia yang timbul dan hidup perasaannya dan
bersifat indah hingga dapat menggerakkan jiwa perasaan manusia lainnya. Dengan
seni diharapkan kita sebagai makhluk sosial dapat menggerakkan perasaan kita
untuk peka terhadap apa yang terjadi dan berkembng dimasyarakat.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat
membangun selalu saya harapkan demi kesempurnaan
makalah-makalah selanjutnya.
Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita.
Amin.
DAFTAR ISI
Kata pengantar
Daftar isi
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
B.
Rumusan Masalah
C.
Tujuan
D.
Manfaat
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Seni Rupa Modern
B.
Ciri cirri dan Unsur Modernisme
C.
Aliran – Aliran Senirupa
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan
B.
Saran
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Sebagai seorang yang suka dengan seni rupa modern pertama
kita harus mengetahui sejarah seni rupa modern. Pada perkembangan seni lukis modern
dengan pengekspresian karya seni lukis secara estetis inilah karya seni menjadi
sangat produktif dan kreatif, sedangkan tokoh-tokohnya sangat banyak baik di
Indonesia maupun dimanapun tempat di dunia ini. Abad ke 19 merupakan periode
pertama yang penuh arti dalam sejarah seni lukis modern. Pada masa itu
bermunculan berbagai macam corak dan gaya seni lukis yang secara tidak langsung
membedakan dengan sebelumnya. Yang menjadi pusatnya mula-mula adalah Perancis
dengan kota Parisnya. Kemudian Amerika Serikat dengan New York-nya juga
memegang peranan penting.Bila dipakai periodisasi sejarah seni rupa modern
barat menurut Canaday, mulai dari David dengan aliran neoklasikisme,
romantisisme kelompok Barbinson, realisme, impresionisme. Kemudian disusul
dengan munculnya aneka ragam gaya lukisan abad ke 20 seperti fauvisme, Die
Bruke, Der Balu Reiter, kubisme, suprematisme, obyektivitas baru, optical art,
neo-dadaisme, dan sebagainya.
Kemudian di Inggris dan Amerika Serikat lahir pop-Art,
yakni untuk menyebut kecendrungan internasional diantara pelukis dan pematung
yang mengembalikan ide-ide mereka ke dunia obyek yang bisa diraba, sebagai
reaksi terhadap semua jenis yang abstrak.Kadang juga pop-art disebut realisme
baru.Aliran ini menggambarkan kecendrungan menggunakan benda-benda seperti
boneka, mesin-mesin, botol dan kaleng minuman serta barang rongsokan.
Ditinjau dari penggunaan material atau media pengungkapan
nilai-nilai ide ekspresi estetis, sesuai denga tuntutan
zamannya.Seniman-seniman kreatif telah memanfaatkan dan mengeksploitasi bahan
dan teknik-teknik baru hasil kemajuan ilmu dan teknologi abad ke 20. Seni lukis
modern merupakan ekspresi estetis dari segala macam ide yang bisa diwujudkan
oleh pelukis dalam bentuk-bentuk yang kongkrit dimana kebebasan serta sikap
bathin pelukis sangat menentukan proses pembuatan lukisan.
Sesudah pop-art, berkembang pula
aliran baru yang dikenal dengan nama environtment-art dan happening-art,
sebagai penemuan dan pembaharuan akibat perkembangan teknologi yang mau tidak
mau membawa pengaruh besar di bidang seni rupa.
Di Indonesia
Pada waktu Eropa dilanda pergolakan melawan tradisi,
Indonesia masih dalam suasana perjuangan melawan penjajah, sehingga sulit
mencari tanda kelahiran seni lukis modern, ada yang menganggap bahwa seni lukis
modern Indonesia dimulai dari Raden Saleh, karena ia merupakan pelukis yang
mendapat pendidikan di barat dan dipengaruhi pelukis romantik Perancis
Delacroix. Jadi sesudah zamannya David yang merupakan permulaan seni lukis
modern.
Lukisan bertema keindahan Indonesia (Mooi Indie) berlangsung
sekitar 1920-1938 bisa dianggap sebagai seni lukis modern dalam sejarah
senirupa Indonesia. Lukisan-lukisan bertema pemandangan dengan teknik dan
perspektif yang berkesan tiga dimensi tidak dikenal dalam senilukis yang ada
sebelumnya.
Periode berikutnya, lukisan karya pelukis yang terhimpun
dalam Persatuan Ahli Gambar Indonesia atau disingkat Persagi (1932-1947).
Lukisan mereka dianggap sebagai senilukis modern. Tokoh yag sangat dikenal
dalam perhimpunan ini adalah pelukis Sudjojono, yang dijuluki sebagai bapak
senilukis modern Indonesia. Karya mereka merupakan ekspresi pribadi,
mengungkapkan kreativitas dan kebaruan.
Pelukis zaman Jepang (1942-1945) pelukis zaman Jepang juga
dianggap sebagai karya senilukis modern. Karya para pelukis zaman ini banyak
digunakan untuk propaganda perang, namun corak dan temanya merupakan ekspresi
pribadi yang memuat nilai kebaruan dan kreativitas pelukisnya.
Pelukis era Sanggar (1945-1950) yang banyak muncul setelah
Indonesia merdeka juga mengekspresikan ide-ide pribadi pelukisnya. Mereka
adalah pelukis otodidak yang belajar di sanggar-sanggar, pada zaman itu belum
didirikan sekolah tinggi seni. Lukisan-lukisan mereka memuat kebaruan dan
kreativitas sehingga bisa dikategorikan sebagai lukisan modern.
Pelukis Akademis (1950) adalah pelukis yang telah belajar di
perguruan tinggi seni. Setelah tahun 1950an berdiri Akademi Seni Rupa Indonesia
(ASRI) di Yogyakarta dan Departemen Seni Rupa di ITB Bandung. Para pelukis
lulusan sekolah seni mengekspresikan gagasan-gagasan individu pelukisnya.
Mereka mengekspresikan kebaruan dan kreativitas. Kecenderungan waktu itu, para
pelukis Yogyakarta cenderung menciptakan lukisan realis. Adapun pelukis Bandung
cenderung melukis abstrak atau bertema keagamaan (kaligrafi).
Daya dorong kearah perkembangan ekspresi estetis yang
kreatif dan orisinal dimulai sejak tahun 1922.Para perintisnya adalah
Sudjojono, Basuki Reksobowo, Rusli, Abas Alibasyah. Corak lukisannya
bermacam-macam sesuai dengan dinamika kreatifitasnya. Dimasa kini, bila seorang
pelukis melihat suatu obyek, maka lukisan yang dihasilkan tidak mesti obyek
yang menimbulkan ide.Ia bebas mengolah menurut kreatifitasnya, menurut ekspresi
estetisnya.
Pada masa kini seni lukis modern Indonesia bercorak abstrak.
Namun perlu dijelaskan bahwa untuk disebut modern sebuah lukisan tidak harus
abstrak. Berbagai gejala yang timbul di Indonesia sebetulnya bagaikan refleksi
yang telah terjadi di barat, walaupun dari segi isi atau temanya berbeda.
Perkembangan seni lukis Indonesia ditandai dengan beberapa periodisasi, dimana
sebetulnya pada masa pertentangan ideologi sudah banyak pelukis yang melukis
dengan objek-objek lukisan abstrak.
Seni lukis modern di Indonesia kini berkembang pesat.
Sejumlah lukisan berhasil memenangkan kompetensi senilukis tingkat
internasional. Patron seni lukis modern adalah para kolektor lukisan, pedagang
lukisan atau pecinta lukisan dari masyarkakat biasa.Kini seni lukis modern
memberi kemungkinan yang tak terbatas, demikian pula material hasil industri
teknologi yang banyak mempengaruhi ekspresi estetis seniman dalam perkembangan
seni lukis modern.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana
ciri –ciri dan unsur modernnisme ( desain dan seni rupa ) ?
2. Bagaimana
kita bisa membedakan setiap lukisan seni rupa modern tergolong dalam aliran
mana ?
3. Apakah
didalam melukis kita sudah sesuai dengan ciri-ciri dan unsur modernnisme dan
lukisan kita masuk aliran mana ?
C. Tujuan
1.
Memberi warna baru terhadap kebutuhan manusia baik secara fisik seperti :
munculnya
bentuk – bentuk desain arsitektur yang baru dan desain-desain lainnya
seperti alat-alat transportasi, fashion dll
2.
Memberi warna baru terhadap kebutuhan manusia baik secara psikis seperti :
Mengurangi kejenuhan penikmat karya seni, karena muncul berbagai aliran
baru seperti pada seni lukis dan cabang seni lainnya.
3.
Setiap lukisan kita bisa jelaskan melalui ciri – ciri dan unsur modernninsme
dan mengenai alirannya.
D. Manfaat
1.
Meningkatkan popularitas para seniman, karena seni modern selalu
menyertakan nama senimannya pada setiap karya yang diciptakan.
2.
Memberikan kemudahan masyarakat, karena banyak penemuan-penemuan baru
dari hasil eksperimen para seniman modern.
3.
Memberikan gaya tarik tersendiri bagi penikmat seni dengan banyaknya aliran
seni rupa modern.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Seni Rupa Modern
Seni rupa modern adalah seni rupa yang tidak terbatas pada
kebudayaan suatu adat atau daerah, namun tetap berdasarkan sebuah filosofi dan
aliran-aliran seni rupa. Seni rupa modern adalah suatu karya seni rupa yang
merupakan hasil kreativitas untuk menciptakan karya yang baru atau dengan kata
lain karya seni rupa pembaruan.Seni modern lahir dari dorongan untuk menjaga
standar nilai estetik yang kini sedang terancam oleh metode permasalahan Seni
modern dengan melahirkan Conceptual Art atau Seni Konseptual merupakan
gerakan dalam menempatkan ide, gagasan atau konsep sebagai masalah yang utama
dalam seni. Sedangkan bentuk, material dan objek seninya hanyalah merupakan
akibat/efek samping dari konsep seniman.
B.
Ciri-ciri dan Unsur Modernisme (Desain dan Seni Rupa)
1)
Ciri-ciri seni modern (Desain dan Seni Rupa)
- Konsep penciptaannya tetap berbasis pada sebuah filosofi, tetapi jangkauan penjabaran visualisasinya tidak terbatas.
- Tidak terikat pada pakem-pakem tertentu.
- Minimalis
- Rasionalitas/Rationality
- Dominan bentuk-bentuk geometris
- Tidak ada unsur ornament
- Universal
- Fungsionalitas diprioritaskan
- Orisinalitas/kemurnian/purity
- Penguatan dalam konsep
- Kreativitas
- Memutus hubungan dengan sejarah
2)
Unsur-unsur Modernisme
- Eksperimen
- Pembaruan (Inovation)
- Kebaruan (Novelty)
- Orisinalitas
C.
Aliran-aliran Seni Rupa
1)
Aliran Neo-Klasik
Pecahnya revolusi Perancis pada tahun 1789, merupakan titik
akhir dari kekuasaan feodalisme di Perancis yang pengaruhnya terasa juga ke
bagian-bagian dunia lainnya. Revolusi ini tidak hanya perubahan tata politik
dan tata social, tetapi juga menyangkut kehidupan seni. Para seniman menjadi
bebas dalam memperturutkan panggilan hati masing-masing, dimana mereka berkarya
bukan karena adanya pesanan, melainkan semata-mata ingin melukis saja.
Maka dengan demikian mulailah riwayat seni lukis modern
dalam sejarah yang ditandai dengan individualisasi dan isolasi diri. Jacques
Louis David adalah pelukis pertama dalam babakan modern. Pada tahun 1784, David
melukiskan “SUMPAH HORATII”. Lukisan ini menggambarkan Horatius , bapak yang
berdiri di tengah ruangan sedang mengangkat sumpah tiga anak laki-lakinya yang
bergerombol di kiri, sementara anak perempuannya menangis di sebelah kanan.
Lukisan ini tidak digunakan untuk kenikmatan, melainkan
untuk mendidik, menanamkan kesadaran anggota masyarakat atas tanggung jawabnya
terhadap Negara. J.L. David merupakan pelopor aliran Neo-Klasik, dimana lukisan
Neo-Klasik bersifat Rasional, objektif, penuh dengan disiplin dan beraturan
serta bersifat klasik.
- Ciri-ciri Lukisan Neo-Klasik :
a.Lukisan
terikat pada norma-norma intelektual akademis.
b.Bentuk selalu
seimbang dan harmonis.
Batasan-batasan
warna bersifat bersih dan statis.
d.Raut
muka tenang dan berkesan agung.
e.Berisi
cerita lingkungan istana.
f.Cenderung
dilebih-lebihkan.
Tokoh
penerus J.L. David dalam Neo-Klasik adalah JEAN AUGUAST DOMINIQUE INGRES
(1780-1867)
2)
Aliran Romantik
Aliran Romantik merupakan pemberontakan terhadap aliran
Neo-Klasik, dimana Jean Jacques Rousseau mengajak kembali pada alam, sebagai
manusia yang tidak hanya memiliki pikiran tetapi juga memiliki perasaan dan
emosi.
- Lukisan-lukisan romantik cenderung menampilkan :
Hal yang
berurusan dengan perasaan seseorang (sangat ditentang dalam aliran Neo- Klasik)
Eksotik,
kerinduan pada masa lalu
Digunakan
untuk perasaan dari penontonnya
Kecantikan
dan ketampanan selalu dilukiskan
- Ciri-ciri aliran Romantis :
a.Lukisan
mengandung cerita yang dahsyat dan emosional.
b.Penuh
gerak dan dinamis.
c.Warna
bersifat kontras dan meriah.
d.Pengaturan
komposisi dinamis.
e.Mengandung
kegetiran dan menyentuh perasaan.
f.Kedahsyatan
melebihi kenyataan.
Tokoh-tokohnya
antara lain :Eugene Delacroix, Theodore Gericault, Jean
Baptiste, Jean Francois Millet
Tokoh yang betul-betul pemberontak dan pertama kali
menancapkan panji-panji romantisme adalah Teodore Gericault (1791-1824) dengan
karyanya yang berjudul “RAKIT MENDUSA”. Romantisme berasal dari bahasa Perancis
“Roman” (cerita), sehingga aliran ini selalu melukiskan sebuah cerita tentang
perbuatan besar atau tragedy yang dahsyat.
3.
Aliran Realisme
Realisme merupakan aliran yang memandang dunia tanpa ilusi,
mereka menggunakan penghayatan untuk menemukan dunia. Salah seorang tokoh
Realisme yang bernama “Courbet” dari Perancis mengatakan :
“TUNJUKANLAH KEPADAKU MALAIKAT, MAKA AKU AKAN MELUKISNYA,
artinya ia tidak akan melukis sesuatu yang tidak ditunjukkan kepadanya (sesuatu
yang tidak real/nyata). Aliran Realisme selalu melukiskan apa saja yang
dijumpainya tanpa pandang bulu dan tanpa ada idealisasi, distorsi atau
pengolahan-pengolahan lainnya. Gustave Courbet (1819-1877) memandang bahwa
lukisan itu pada dasarnya seni yang kongkrit. Lukisan-lukisan Courbet selalu
menampilkan kenyataan hidup yang pahit seperti “Lukisan Pemecah Batu” dll.
Tokoh :
Jean Francois, Millet dan Honore Daumier.
4.
Aliran Naturalisme
Aliran Naturalisme adalah aliran yang mencintai dan memuja
alam dengan segenap isinya. Penganut aliran ini berusaha untuk melukiskan
keadaan alam, khususnya dari aspek yang menarik, sehingga lukisan Naturalisme
selalu bertemakan keindahan alam dan isinya. Monet merupakan salah satu tokoh
pelukis Naturalisme, tetapi terkadang lukisannya mendekati Realisme. Meskipun
lukisan Naturalistiknya Monet yang mendekati Realisme, tetapi sangat berbeda
dengan lukisan Gustave Courbert sebagai tokoh realisme.
Realismenya Courbert bersifat sosialistik yang moralitasnya
cukup tinggi, sedangkan realismenya Monet cenderung melukiskan yang indah-indah
dan amoral, karena prinsip Monet adalah “seni untuk kepentingan seni, bukan
untuk apapun. Para pelukis Naturalisme sering dijuluki sebagai pelukis
pemandangan. Tokoh Naturalisme yang berasal dari Inggris adalah Thomas
Gainsbrough (1727-1788).
Tokohnya
antara lain John Constable, William Hogart, Frans Hall.
5.
Aliran Impresionis
Apabila ada orang mendengar istilah Impresionisme, maka
asosiasi mereka biasanya tertuju pada lukisan-lukisan yang impresif, yaitu
lukisan yang agak kabur dan tidak mendetail. Claud Monet bukan tokoh
impresionisme, tetapi aliran impresionisme banyak diilhami oleh
penemuan-penemuan Claud Monet dalam setiap lukisannya. Seorang tokoh
impresionisme dari Prancis bernama Piere Auguste Renoir (1841-1919).
Pelukis ini sangat gemar melukis wanita, baik dalam kondisi
berpakaian maupun tanpa busana. Lukisan impresionis sangat dipengaruhi oleh
keadaan cuaca, karena melukis dilakukan di luar studio. Lukisan impresionis
biasanya tidak mempunyai kontur yang jelas dan nampak hanya efek-efek warna
yang membentuk wujud tertentu.
Tokohnya :
Eduard Manet, Claude Monet,Auguste Renoir, Edward Degas dan Mary Cassat.
6.
Aliran Ekspresionisme
Pada tahun 1990-an, para pelukis mulai tidak puas dengan
karya yang hanya menonjolkan bentuk-bentuk objek. Mereka mulai menggali hal-hal
yang berhubungan dengan batin, sehingga muncullah aliran ekspresionisme.
9
Vincent Van Gogh (1850) adalah tokoh yang menjadi tonggak
kemunculan aliran ekspresionisme dan tokoh lain yang mengikuti adalah Paul
Cezanne, Paul Gauguin, Emil Nolde dan di Indonesia yaitu Affandi.
Ekspresionisme merupakan aliran yang melukiskan aktualitas yang sudah
didistorsikan ke arah suasana kesedihan, kekerasan ataupun tekanan batin.
Pelopornya
adalah Vincent Van Gogh, Paul Klee, Emile Nolde, W . Kandinsky, dan Edvard
Munch.
7.
Aliran Fauvisme
Nama fauvisme berasal dari bahas Prancis “Les Fauves”, yang
artinya binatang liar. Aliran fauvisme sangat mengagungkan kebebasan berekspresi,
sehingga banyak objek lukisan yang dibuat kontras dengan aslinya seperti pohon
berwana 0ranye/jingga atau lainnya. Lukisan-lukisan fauvis betul-betul
membebaskan diri dari batasan-batasan aliran sebelumnya.
Pelukis fauvisme cenderung melukis apa yang mereka sukai
tanpa memikirkan isi dan arti dari sebuah lukisan yang dibuat. Maurice De
Vlaminck, merupakan tokoh fauvisme yang banyak terinspirasi oleh goresan warna
Vincent Van Gogh, sampai-sampai ia berkata,” Saya lebih mencintai Van Gogh dari
pada Ayah saya.”
Tokoh-tokohnya
antara lain Henry Matisse, Andre Derain, Maurice de Vlaminc.
8.
Aliran Kubisme
Aliran kubisme dilatar belakangi oleh konsep Paul Cezanne
yang mengatakanbahwa bentuk dasar dari segala bentuk adalah silinder , bola,
balok dan semua bentuk yang ada di dalam di pengaruhi oleh perspektif, sehingga
bidang tertuju pada satu titik tengah. Karya Picasso menjadi insfirasi
kemunculan karya- karya kubisme, karena motif geometris digunakan oleh Picasso.
Lukisan kubisme mengedepankan bentuk-bentuk germetris. Tokoh
kubisme yang sangat terkenal adalah Picasso dan Paul Cezanne, tetapi di samping
kedua tokoh ini masih banyak tokoh lain yg menganut Kubisme seperti Juan Gris
dll.
9.
Aliran Abstraksionisme
Aliran Abstraksionime adalah aliran yg berusaha melepaskan
diri dari sensasi-sensasi atau asosiasis figuratif suatu obyek. Aliran
Abstraksionis di bedakan menjadi dua yaitu.
a) Abstrak
kubistis, yaitu abstrak dalam bentuk geometrik murni seperti lingkaran kubus
dan segi tigaTokoh aliraran ini berasal dari Rusia yaitu Malivich [1913]
b) Abstrak
Nonfiguratif, yaitu abstrak dalam arti seni lukis haruslah murni sebagai
ugkapan perasaan, di mana garis mewakili garis ,warna mewakili warna dan
sebagainya. Bentuk alami ditinggalkan sama sekali. Tokohnya adalah Wassily
kadinsky, Naum Goba.
10.
Aliran Futuris
Aliran Futuris muncul di Itali pada tahun 1909, sebagai
reaksi terhadap aliran kubisme yang dianggap dinamis penuh gerak, karena itu
temanya cenderung menggambarkan kesibukan-kesibukan seperti,pesta arak-arakan,
perang dll.
Tokoh
aliran ini antara lain Carlo Carra, Buido Severini, Umbirto
Boccioni, F.T Marineti
11. Aliran dadaisme
11. Aliran dadaisme
Aliran dadaisme merupakan pemberontak konsep dari konsep
aliran sebelumnya. Aliran ini mepunyai sikap memerdekakan diri dari hukum-hukum
seni yg telah berlaku. Ciri aliran ini sinis, nihil dan berusaha meleyapkan
ilusi. Aliran ini dilatar belakangi oleh perang dunia pertama yg tak kunjung
berhenti.
Perang yg tak kunjung padam memberi kesan hilangnya nilai
sosial dari nilai estetika di muka bumi, sehinga pandangan dadaisme tidak ada
estetika dalam karya seni. Tokoh Dadisme adalah Paul klee, Scwitters Tritan
Tzara, Maron Janco dll.
12.
Aliran Surealisme
Aliran surealis banyak di pengaruhi oleh teori analisis
psikologis. Sigmund Freud mengenai ketidak sadaran dalam anatomisme dan impian.
Surealisme sering tampil tidak logis dan penuh fantasi, seakan-akan melukis
dalam mimpi.
Tokoh
surealis yaitu Salvador Dali, Maxt Ernest, Jona Mirod
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sebagai
penerus seniman seni rupa modern, sebelum kita mengekpresikan rekaman objek
yang kita tuangkan pada kanvas kita harus perhatikan apakah sudah memenuhi
ciri – ciri dan unsur modernnisme ( desain dan seni rupa ). Untuk ciri - ciri
seni modern : Konsep penciptaannya tetap
berbasis pada sebuah filosofi, tetapi jangkauan penjabaran visualisasinya tidak
terbatas, Tidak terikat pada pakem-pakem tertentu, Minimalis,
Rasionalitas/Rationality, Dominan bentuk-bentuk geometris, Tidak ada unsur
ornament, Universal, Fungsionalitas diprioritaskan, Orisinalitas/kemurnian/purity, Penguatan dalam konsep, Kreativitas,
Memutus hubungan dengan sejarah. Unsur – unsur modernnisme : Eksperimen, Pembaruan (Inovation), Kebaruan
(Novelty), Orisinalitas.
Disamping itu mengenai
aliran – aliran seni rupa yang perlu kita perhatikan yaitu : Aliran
Neo-Klasik, Aliran Romantik, Aliran Realisme, Aliran Naturalisme, Aliran
Impresionis, Aliran Ekspresionisme, Aliran Fauvisme, Aliran Kubisme, Aliran
Abstraksionisme, Aliran Futuris, Aliran Dadaisme, Aliran Surealisme.
B. Saran
Dalam pembuatan karya
seni, sebelumnya kita harus pahami ciri
– ciri dan unsur – unsur modernnisme ( desain dan seni rupa ) selanjutnya kita
pahami aliran – aliran seni, sehingga kita dapat menjelaskan hasil karya kita
kepada penikmat seni.